Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Disebut Nama Allah, Kisah Da'tsur 


 Oleh: Mia Fitriah Elkarimah


Da'tsur bin Al-Harits; seorang kafir yang berniat membunuh Rasulullah S.A.W. Menurut riwayat ketika  hujan lebat sehingga pakaian Nabi basah kuyup, menyingkir dari pandangan khalayak menuju satu pohon untuk mengeringkan pakaian beliau, ketersendirian nabi itu dimanfaatkan oleh musuh dan mereka sepakat menugaskan Da'tsur untuk segera berangkat membunuh nabi yang sedang sendirian itu. Da’tsur melihat Rasulullah SAW duduk sendirian di bawah pohon kurma. Saat itu  ia menghampiri beliau, menghunus pedang lalu menodongkannya ke leher Rasulullah SAW. 


Sambil tertawa penuh kemenangan Da’tsur mengejek "engkau sendirian Muhammad. Siapa yang akan menolongmu?,” gertak Da’tsur. Dengan mantap Rasulullah bersabda, “Allah!” 


Mendengar kata “Allah”, Da’tsur langsung gemetar, lemas sekujur tubuhnya, hingga pedang yang dihunusnya jatuh. Rasul segera mengambil pedang itu, lalu balik menodongkannya pada Da’tsur, “Sekarang, siapa yang akan menolongmu?,” seru beliau. “Tidak ada wahai Muhammad, kecuali engkau mau menolongku!”


Dari peristiwa di atas dapat ditarik pelajaran bahwa menyebut  Allah   maha kuasa atas segala sesuatu dan bahwa tiada daya kekuatan didunia ini tanpa izin Allah. Kesadaran inilah yang melekat pada diri nabi yang mengantar beliau menjawab pertanyaan Da'tsur itu secara mantap.


"Allah" Jawab Nabi 


Da'tsur, seseorang yang jauh dari keimanan saja, bisa tergerak hatinya dan gemetar ketika disebutkan Nama Allah yang Agung. Keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya, tangannya menjadi licin, pedang pun terjatuh ketika Nabi menjawab Allah 


Apalagi  dengan orang yang  beriman. Karena indikator orang beriman adalah hatinya sensitif;  Bila disebut nama Allah SWT bergetar hatinya, dan bila dibacakan asma Allah SWT, bertambah keimanannya. Ia mudah menangis ketika mengingat dosa-dosanya, perasaannya penuh haru mengingat besarnya nikmat dan karunia-Nya. 


Realita sekarang banyak orang yg beriman tapi tidak tersentuh hatinya ketika nama Allah dikumandangkan, 


Begitu juga ketika seorang mu'min  lebih nyaman  memilih  kata ‘Tuhan’ dari pada  kata ‘Allah’. Padahal  lafal ‘Allah’ ini mempunyai i‘jâz tersendiri yakni menggerakkan hati dan jiwa seseorang. (reper/az)

Posting Komentar untuk "Disebut Nama Allah, Kisah Da'tsur "